Pemilihan Cawapres, Prabowo Pertimbangkan yang Diterima NU
Harian press. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan dalam
pemilihan untuk calon wakil presiden (cawapres), beliau akan
mempertimbangkan untuk calon yang bisa diterima kalangan Nahdlatul
Ulama (NU)
“Saya tidak mungkin memilih cawapres yang tidak diterima oleh NU,” kata Prabowo ditirukan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas di Jakarta, Senin.
Pada senin lalu, Prabowo berkunjung ke kantor PBNU, dalam pertemuan tersebut Beliau menemui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum Mashum Mahfoedz, Ketua PBNU Marsudi Syuhud, Robikin Emhas, Eman Suryaman, dan Jenderal Helmy Faisal Zaini.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo memberikan buku karyanya “Paradoks Indonesia” kepada Kiai Said Aqil.
“Komitmen NU terhadap kebangsaan dan Islam yang damai tidak diragukan. Makanya saya merasa bangga dengan NU,” kata Prabowo dikutip Robikin.
Atas kunjungan tersebut , Kiai Said Aqil mengatakan berterima kasih sekaligus apresiasi Prabowo kepada NU. Menurutnya, kedatangan Prabowo ke PBNU , bukan untuk politik praktis melainkan untuk melakukan silaturahim, dimana masih dalam bulan Syawal.
“Guna menjalin silatul afkar atau tukar pemikiran. Syukur-syukur bisa menjadi silatul amal (kerja sama),” katanya.
Kiai Said Aqil, dalam pertemuan itu , juga menegaskan sikap PBNU yang selalu berada di jalur konstitusi yang sah, termasuk terkait dengan pemerintahan.
Menurutnya, NU mempunyai pengalaman pahit ketika tokoh NU KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dijatuhkan dari kursi kepresidenan tanpa kesalahan yang jelas.
“Sangat pahit punya presiden diturunkan di tengah jalan dengan kesalahan yang tidak berdasar,” katanya.
Kunjungan Prabowo ke PBNU senin lalu , menujukkan bahwa Prabowo mempunyai kedekatan sendiri dengan Ulama, dalam hal ini dengan ulama NU.
“Saya tidak mungkin memilih cawapres yang tidak diterima oleh NU,” kata Prabowo ditirukan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas di Jakarta, Senin.
Pada senin lalu, Prabowo berkunjung ke kantor PBNU, dalam pertemuan tersebut Beliau menemui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum Mashum Mahfoedz, Ketua PBNU Marsudi Syuhud, Robikin Emhas, Eman Suryaman, dan Jenderal Helmy Faisal Zaini.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo memberikan buku karyanya “Paradoks Indonesia” kepada Kiai Said Aqil.
“Komitmen NU terhadap kebangsaan dan Islam yang damai tidak diragukan. Makanya saya merasa bangga dengan NU,” kata Prabowo dikutip Robikin.
Atas kunjungan tersebut , Kiai Said Aqil mengatakan berterima kasih sekaligus apresiasi Prabowo kepada NU. Menurutnya, kedatangan Prabowo ke PBNU , bukan untuk politik praktis melainkan untuk melakukan silaturahim, dimana masih dalam bulan Syawal.
“Guna menjalin silatul afkar atau tukar pemikiran. Syukur-syukur bisa menjadi silatul amal (kerja sama),” katanya.
Kiai Said Aqil, dalam pertemuan itu , juga menegaskan sikap PBNU yang selalu berada di jalur konstitusi yang sah, termasuk terkait dengan pemerintahan.
Menurutnya, NU mempunyai pengalaman pahit ketika tokoh NU KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dijatuhkan dari kursi kepresidenan tanpa kesalahan yang jelas.
“Sangat pahit punya presiden diturunkan di tengah jalan dengan kesalahan yang tidak berdasar,” katanya.
Kunjungan Prabowo ke PBNU senin lalu , menujukkan bahwa Prabowo mempunyai kedekatan sendiri dengan Ulama, dalam hal ini dengan ulama NU.
Komentar
Posting Komentar